default-pattern

3 Aplikasi Pembukuan Terbaik untuk Bisnis UMKM di Indonesia (2025)

pencatatan pembukuan

Mengelola keuangan bisnis dengan baik adalah kunci untuk menjaga arus kas tetap sehat dan usaha tetap tumbuh. Namun, banyak pelaku UMKM masih melakukan pencatatan manual di buku atau spreadsheet, yang sering kali berujung pada kesalahan pencatatan dan kebingungan saat membuat laporan keuangan.

Padahal, dengan aplikasi pembukuan digital, kamu bisa mencatat transaksi harian, memantau arus kas, dan melihat kondisi keuangan secara real-time — tanpa perlu pusing menghitung secara manual.

Mengapa Pembukuan yang Tepat Itu Penting?

Seiring berkembangnya usahamu, jumlah transaksi semakin banyak dan kompleks. Tanpa sistem pencatatan yang rapi, kamu bisa menghadapi berbagai masalah serius seperti:

  • Pembayaran pajak berlebih akibat data keuangan yang tidak akurat
  • Terlambat membayar tagihan atau hutang hingga terkena denda
  • Perbedaan antara saldo bank dan catatan kas internal
  • Analisis performa usaha menjadi salah arah
  • Keputusan bisnis diambil tanpa dasar data yang benar

Semua masalah di atas dapat dihindari dengan aplikasi pembukuan yang andal dan sesuai kebutuhan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Aplikasi Pembukuan

Sebelum menentukan aplikasi pembukuan yang tepat, pastikan aplikasi tersebut mampu membantu mengatasi masalah di atas. Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah:

  • Kemudahan penggunaan (user-friendly): mudah dipelajari dan digunakan bahkan bagi pengguna non-akuntan.
  • Kelengkapan fitur: apakah menyediakan laporan keuangan, manajemen aset, utang-piutang, hingga perpajakan.
  • Integrasi: bisa dihubungkan dengan aplikasi lain seperti POS, e-commerce, atau sistem keuangan eksternal.
  • Layanan dukungan: tersedia bantuan teknis atau konsultasi akuntansi bila dibutuhkan.
  • Harga yang terjangkau: sesuai dengan skala dan kemampuan finansial usaha

Rekomendasi 3 Aplikasi Pembukuan Terbaik

1. AccountingPlus

Kelebihan:

  • Dibuat dengan fokus pada usaha kecil dan menengah (UKM), dengan fitur yang disederhanakan agar mudah dipahami.
  • Menyediakan laporan keuangan dan perpajakan yang relevan dengan regulasi di Indonesia.
  • Proses onboarding yang cepat dan mudah dipahami.
  • Tersedia layanan konsultasi akuntansi untuk membantu penerapan pembukuan yang benar.
  • Harga paling affordable dibanding aplikasi lain di kelasnya.
  • Mendukung integrasi dengan aplikasi eksternal seperti POS dan toko online.

Kekurangan:

  • Saat ini baru tersedia dalam bahasa Indonesia.
  • Tidak menyediakan versi gratis (hanya free trial).
  • Belum terintegrasi langsung dengan sistem CoreTax (per Oktober 2025).

Cocok untuk:
UMKM, toko retail, dan bisnis jasa yang ingin mulai menerapkan pembukuan profesional dengan biaya hemat.


2. Xero

Kelebihan:

  • Aplikasi berbasis cloud dengan fitur laporan keuangan otomatis dan real-time.
  • Terintegrasi dengan lebih dari 1.000 aplikasi pihak ketiga seperti Shopify, Stripe, dan PayPal.
  • Mendukung multi-currency untuk bisnis yang bertransaksi lintas negara.
  • Dapat diakses dari berbagai perangkat (web dan mobile).
  • Tersedia fitur kolaborasi tim akuntan untuk bekerja pada data yang sama secara bersamaan.

Kekurangan:

  • Harga langganan relatif tinggi dibandingkan aplikasi lokal.
  • Tidak menyesuaikan standar perpajakan Indonesia (lebih cocok untuk pasar global).
  • Beberapa fitur canggih hanya tersedia di paket berbayar yang lebih mahal.
  • Tidak menyediakan dukungan pelanggan dalam bahasa Indonesia.
  • Memerlukan koneksi internet stabil karena seluruh sistem berbasis cloud.

Cocok untuk:
Perusahaan yang beroperasi lintas negara atau memiliki cabang di luar negeri.


3. Manager.io

Kelebihan:

  • Tersedia versi gratis untuk penggunaan di satu perangkat (desktop).
  • Fitur cukup lengkap: general ledger, laporan keuangan, faktur, inventori, hingga rekonsiliasi bank.
  • Dapat dijalankan secara offline tanpa koneksi internet.
  • Tersedia opsi cloud dan server edition bagi pengguna yang ingin mengakses dari banyak perangkat.
  • Komunitas pengguna global cukup aktif dan menyediakan banyak panduan gratis.

Kekurangan:

  • Tampilan antarmuka terkesan teknis dan kurang ramah bagi pengguna awam.
  • Tidak ada integrasi langsung dengan aplikasi e-commerce atau POS.
  • Versi gratis tidak mendukung kolaborasi multi-user.
  • Dukungan pelanggan terbatas (hanya melalui forum komunitas).
  • Tidak menyediakan laporan pajak yang sesuai standar Indonesia.

Cocok untuk:
Usaha kecil yang ingin mulai pembukuan secara digital tanpa biaya tambahan.


Kesimpulan

Ketiga aplikasi pembukuan di atas sama-sama bermanfaat — namun pilihan terbaik tergantung kebutuhan usahamu. Berikut perbandingan di antara ketiganya:

KriteriaAccountingPlusXeroManager.io
Fokus PasarLokal (Indonesia)GlobalUmum
BahasaIndonesiaInggrisMulti bahasa
IntegrasiPOS, e-commerce1000+ appsTerbatas
Mode AksesCloudCloudDesktop/Cloud
HargaPaling TerjangkauMahalGratis (terbatas)

Setiap aplikasi tentunya memiliki keunggulan masing-masing.

  • Jika kamu ingin aplikasi lokal dengan panduan dan layanan konsultasi dalam bahasa Indonesia, AccountingPlus bisa jadi pilihan terbaik.
  • Jika bisnismu sudah berskala internasional dan membutuhkan integrasi global, Xero akan lebih cocok.
  • Sementara itu, jika kamu mencari solusi gratis dan bisa digunakan offline, Manager.io adalah alternatif yang layak dicoba.

Dengan memilih aplikasi pembukuan yang tepat, kamu bisa menghemat waktu, menghindari kesalahan keuangan, dan membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.