default-pattern

UKM Terancam Kalah Bersaing? 7 Strategi Bisnis untuk Bertahan & Unggul

Temukan 7 strategi bisnis UKM paling efektif untuk bertahan & unggul di era persaingan ketat. Pelajari tips inovasi, digitalisasi, dan cara mengembangkan usaha kecil.

Image by Freepik.com

Dalam kondisi persaingan bisnis yang semakin kompetitif, pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia menghadapi tantangan yang tak ringan. Persaingan bukan hanya datang dari sesama pelaku UKM, tetapi juga dari perusahaan besar yang mulai menyasar segmen pasar yang sama. Banyak pelaku bisnis menerapkan beragam strategi bisnis. Namun, di balik tantangan tersebut, terbuka peluang besar bagi UKM untuk tumbuh dan berkembang jika mampu menerapkan strategi yang tepat. Mari simak 7 strategi strategi bisnis berikut agar bisnismu dapat bertahan dan unggul.

1. Mampu Beradaptasi dan Berinovasi

Salah satu kunci utama dalam menghadapi persaingan adalah kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi. Dalam artikel Harvard Business Review berjudul “6 Strategies for Leading Through Uncertainty”, Rebecca Zucker dan Darin Rowell menekankan pentingnya pemimpin bisnis untuk mengadopsi pola pikir “learn-it-all” alih-alih “know-it-all”. Artinya, pelaku usaha harus terus belajar dari perubahan pasar, perilaku konsumen, dan bahkan dari kompetitor.

2. Berkolaborasi

Di Indonesia, kisah sukses UMKM seperti Mirael Sugar Wax yang diangkat oleh Kompas.com menunjukkan bahwa kolaborasi bisa menjadi senjata ampuh dalam menghadapi persaingan. Felicia Regina Tjhang, pendiri Mirael, memilih untuk merangkul kompetitor dan berdiskusi tentang kelebihan serta kekurangan produk masing-masing. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat jejaring bisnis, tetapi juga membuka ruang untuk inovasi dan evaluasi yang lebih objektif.

3. Humanisasi Bisnis

Strategi lain yang tak kalah penting adalah membangun diferensiasi yang kuat. Dalam artikel Forbes berjudul “Eight Key Strategies To Overcome Your Competition And Stand Out In A Crowded Market”, para anggota Young Entrepreneur Council menekankan pentingnya humanisasi bisnis. Konsumen saat ini tidak hanya membeli produk, tetapi juga nilai dan cerita di baliknya. UKM yang mampu menunjukkan sisi humanis, misalnya dengan menampilkan kisah perjuangan pendiri, dampak sosial usaha, atau komitmen terhadap keberlanjutan, hal tersebut akan lebih mudah membangun loyalitas pelanggan.

4. Memahami Kebutuhan dan Harapan Konsumen

Selain itu, pemahaman mendalam terhadap pasar dan pelanggan menjadi fondasi strategi yang efektif. Menurut Kompas.com, melakukan survei pelanggan secara berkala dapat membantu pelaku UKM memahami kebutuhan dan harapan konsumen. Dengan data tersebut, UKM dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran, menetapkan harga yang kompetitif, dan mengembangkan produk yang relevan.

5. Kepemimpinan yang Strategis

Namun, strategi tidak berhenti pada aspek eksternal saja. Penguatan internal juga krusial. Dalam artikel Harvard Business Review lainnya berjudul “Strategic Leadership: The Essential Skills”, Paul J.H. Schoemaker dan timnya mengidentifikasi enam keterampilan penting yang harus dimiliki pemimpin bisnis: kemampuan untuk mengantisipasi, menantang asumsi, menginterpretasi data, mengambil keputusan, menyelaraskan tim, dan terus belajar. Bagi UKM, ini berarti pentingnya membangun tim yang adaptif, memiliki visi yang jelas, dan mampu bekerja sama dalam menghadapi perubahan.

6. Digitalisasi Bisnis

Di tengah era digital, pemanfaatan teknologi juga menjadi pembeda yang signifikan. UKM yang mampu mengintegrasikan teknologi dalam operasionalnya, mulai dari pemasaran digital, sistem akuntansi berbasis cloud, hingga analitik data pelanggan, akan lebih siap bersaing. Pemerintah Indonesia sendiri telah mendorong digitalisasi UMKM melalui berbagai program, termasuk kemitraan dengan platform teknologi besar seperti Google dan Meta. Selain itu, terdapat pula platform teknologi lokal seperti Runsystem.id yang hadir menyediakan berbagai kebutuhan bisnis dengan fitur yang bersaing namun dengan harga relatif terjangkau.

7. Membangun Relasi

Terakhir, jangan lupakan pentingnya membangun jejaring dan komunitas. UKM yang aktif dalam komunitas bisnis lokal, mengikuti pelatihan, dan menjalin kemitraan strategis akan memiliki akses lebih luas terhadap informasi, sumber daya, dan peluang pasar. Seperti yang disarankan oleh Forbes dalam “15 Steps Entrepreneurs Must Take Before Going Global”, membangun jaringan internasional bahkan bisa menjadi langkah awal menuju ekspansi global.

Menghadapi persaingan bisnis bukan tentang mengalahkan kompetitor, tetapi tentang menjadi versi terbaik dari bisnis kita sendiri. Dengan strategi yang tepat, mindset yang terbuka, dan komitmen terhadap kualitas serta nilai, UKM Indonesia tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dan menjadi pemain utama dalam perekonomian nasional.

Apakah Anda Siap Mengembangkan Bisnis Anda?

AI terus berkembang, begitupula banyak model bisnis di luar sana. Mari bergabung bersama kami untuk bisa memanfaatkan AI secara maksimal untuk bisnis Anda!